Rabu, 08 Januari 2020

Standar Operasional Jasa Pengukuran Topografi


Persiapan Survey Pengukuran Topografi
1.      Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi antara lain berupa :
a.      Surat izin survey pelaksanaan
b.      Peta dasar dan peta kerja
c.       Hal-hal lainnya yang diperlukan
2.      Persiapan Peralatan Survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang memenuhi spesifikasi teknis yang pekerjaan, sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (dikalibrasi)
Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
a.      GPS Geodetik RTK dan Static
b.      Alat Total Station
c.       GPS Handheld ( garmin )
d.      Prisma stick pole
e.      Statif / tripod
f.        Kompas
g.      Form kertas pencatatan pengukuran
h.      Meteran jalan
i.        HT ( untuk komunikasi di lapangan )
j.        Kamera
k.      Perlengkapan safety lapangan ( wearpack, sepatu proyek, helmet, serung tangan, kacamata )
3.      Persiapan Tekhnis
Persiapan tekhnis, antara lain berupa :
a.      Penyediaan peta kerja
b.      Penyediaan deskripsi titik ikat koordinat planimetris dan ketinggian, yang telah ada disekitar lokasi pemetaan
c.       Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan
d.      Orientasi lapangan bersama
e.      Perencanaan jalur pengukuran
f.        Perencanaan letak pemasangan patok tetap dan patok sementara
g.      Perencanaan sistem pemberian nomor patok tetap dan nomor patok sementara
h.      Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah ditetapkan
i.        Penyediaan alat hitung
j.        Persiapan lain yang diperlukan
4.      Persiapan Pelaksanaan
Persiapan pelaksanaan, antara lain berupa :
a.      Persiapan perlengkapan K3 Sefty ( wearpack, sepatu proyek, helmet, serung tangan, kacamata )
b.      Jadwal pelaksanaan keseluruhan kegiatan pengukuran
c.       Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi dengan status serta nama-nama personil pelaksana
d.      pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana baik secara tekhnis maupun K3

Lingkup Pekerjaan Survey Pengukuran Topografi
1.      Pemasangan patok
a.      Patok sementara
-          Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan ukuran tertentu
-          Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan jarak yang diperhitungkan terhadap kebutuhan pengukuran kerangka horizontal peta, kerangka vertikal peta, detail situasi, dan penampang melintang
-          Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna, diberi paku di atasnya, serta diberi nomor secara urut, jelas, dan sistematis
b.      Patok tetap
-          Semua patok tetap utama yang digunakan dibuat dari beton bertulang dengan ukuran yang telah disepakati
-          Patok tetap utama dipasang berpasangan dua patok di sepanjang tepi setiap jarak 1 km
-          Letak pemasangan patok tetap utama dipilih pada kondisi tanah yang stabil, aman, dan tidak mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas yang ada
-          Semua patok tetap utama diberi nama, dan nomor pemasangannya.
2.      Pengukuran Kerangka Horisontal Peta
Dari hasil perencanaan pada peta kerja akan didapatkan jumlah jalur poligon, jumlah loop poligon, jumlah BM yang dipasang, serta penetapan jumlah jalur poligon utama dan poligon cabang, sehingga pada dasarnya untuk pengukuran kerangka dasar horisontal terdapat dua jenis pekerjaan poligon yaitu :
a.   Pengukuran Poligon Utama
b.   Pengukuran Poligon Cabang
a.      Pengukuran Poligon Utama
Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk mendapatkan kerangka dasar horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian penutup sudut dan ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar teknik maka diperlukan persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.
Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
-          Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya satu detik
-          Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi polygon diusahakan mempunyai jarak yang relatif jauh minimum 50 meter
-          Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip < 60 ° yang dapat memperbesar kesalahan penutup sudut
-          Guna memperkecil kesalahan, penempatan target prisma polygon berikutnya menggunakan tripod dan tripod tersebut akan menjadi berdiri tinggi tripod alat Total Station pada perpindahan alat kesisi polygon berikutnya
-          Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna
-          Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 meter ( dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 10 KM )
-          Jalur pengukuran poligon utama, arah, dan letak tiap sudut poligon yang diukur harus dibuat sketsanya
-          Setiap lembar formulir data ukur poligon utama harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
b.      Pengukuran Poligon Cabang
Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik-titik detail ditengah-tengah areal pengukuran atau yang jauh dari jalur poligon utama, sehingga dengan adanya titik-titik poligon cabang akan memperbanyak cakupan titik detail yang ada di lapangan.
Pengukuran poligon cabang dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
-          Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan pengukuran poligon utama Total Station
-          Jalur pengukuran poligon cabang melalui semua patok, yaitu dimulai dari salah satu patok tetap utama kemudian berakhir di patok tetap utama yang lain metode terikat sempurna
-          Poligon cabang dibuat pada setiap jarak ± 50 meter
-          Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1 / 5.000 meter
-          Jalur pengukuran poligon cabang serta arah dan letak tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya
-          Sudut arah poligon cabang menggunakan azimuth arah utara poligon utama
-          Setiap lembar formulir data ukur poligon cabang harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
3.      Pengukuran Kerangka Vertikal Peta
Kerangka vertikal peta diukur dengan metode waterpasing memanjang yaitu sebagai berikut :
-          Jalur pengukuran waterpasing harus melalui semua patok poligon
-          Alat ukur waterpas yang digunakan harus jenis automatic level
-          Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat ukur waterpas
-          Pelaksanaan pengukuran waterpasing harus dilakukan secara pergi - pulang
-          Rambu ukur yang digunakan harus mempunyai interval skala yang benar
-          Pada pengukuran setiap slag, usahakan agar alat ukur waterpas selalu berdiri di tengah- tengah di antara kedua rambu ukur
-          Setiap pembacaan rambu ukur harus dilakukan pada ketiga benang, yaitu benang atas, benang tengah, dan benang bawah
-          Jalur pengukuran waterpasing dan arah pembacaan tiap slag dibuat sketsanya
-          Selisih antara jumlah beda tinggi hasil pengukuran pergi dengan jumlah beda tinggi hasil pengukuran pulang dalam tiap seksi harus 8 mm
-          Setiap lembar formulir data ukur waterpasing ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
4.      Pengukuran Situasi dan Detail Topografi
Pengukuran situasi dilakukan dengan metode grid, yaitu sebagai berikut :
-          Pengukuran situasi dilakukan dengan cara trigonometris dengan alat total station
-          Akurasi alat yang digunakan ketelitian pembacaan satu detik
-          Prisma target yang digunakan harus memiliki interval tinggi yang benar
-          Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik poligon utama dan poligon cabang
-          Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal 50 meter
-          Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as dengan kerapatan maksimal 50 meter
-          Jumlah detail unsur situasi yang diukur betul-betul representatif, oleh sebab itu kerapatan letak detail harus selalu dipertimbangkan terhadap bentuk unsurnya
-          Setiap lembar formulir data ukur detail situasi harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar dengan skala 1 : 100, Interval kontur 0,5 meter, ukuran lembar peta A3.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran peta antara lain :
a.      Judul peta project
b.      Peta lokasi project
c.       Arah utara peta
d.      Legenda
e.      Garis kontur dengan interval 0.5 meter ( sesuai kebutuhan )
f.        Gambar situasi : jalan, bangunan, saluran, sungai, batas pagar area, dll.
g.      Bench Mark ( BM )
h.      Garis dan angka grid dengan interval 50 meter
Pelaporan Hasil Kerja Akhir
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.
Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :
a.      Satu berkas laporan tertulis tentang gambaran umum pelaksanaan pekerjaan
b.      Print out peta situasi pengukuran skala 1 : 100 dengan ukuran kertas A3
c.       Data asli hasil pengukuran atau koordinat topografi ( Easting, Northing, Elevation )
d.      Photo dan deskripsi bench mark
e.      Photo dokumentasi kegiatan pengukuran topografi